Friday, December 21, 2018

Jepang Sharing 04 - 22 November 2018 -

2018年10月ごろより定例となった、ハラールギョウザの美味しいお店にて行われている、私の現在一緒に日本語を学んでいる学生たち(BINUS大学)と、ジャカルタで働く知人・友人・元教え子(マラナタ大学)の集いを、今の教え子たちにお願いして記事にしてもらいました。
日本語や日本文化を大学で学んだ先輩たち(ゲスト)を呼んで、現在大学で日本語や日本文化を学んでいる学生たち(ホスト)が質問し、様々なことを聞きます。社会に出る前に何を学ぶべきなのか、大学卒業後はどういう道があるのか、日本語や日本文化を学ぼうとする学生であればきっと興味を持つことを多くの人にご共有できればと存じております。

第四回目は、ジャカルタや日本で日本語を学び、現在日系企業で働く男性についての記事です。(以上、執筆:KMG)

Kembali lagi dengan acara rutin Kamaga-sensei dan murid-muridnya tercinta, yaitu bincang makan malam di Toyofoku Gandaria, bagi kalian yang bisa berbahasa Jepang dan ingin membagikan pengalaman menariknya ketika di Jepang atau bekerja di perusahaan Jepang, kalian bisa ikut kami berbagi cerita sambil menyantap makanan-makanan ala Jepang yang ada di Toyofuku Gandaria.

Kali ini kita kedatangan tamu yang tidak kalah asik nih sama tamu-tamu yang sebelumnya, nama salah satu sahabat Kamaga-sensei ini adalah kak Alexander Liga. Pria lulusan STBA LIA ini sekarang sedang bekerja di Soda Nikka Co., Ltd. Jakarta Representative office, beliau juga memiliki pengalaman bekerja di negeri sakura. Jadi sudah tidak perlu ditanya lagi soal kemampuan bahasa Jepang nya.

Alex, sedang bekerja di perusahaan Jepang

Sebelum kuliah di STBA LIA, kak Alex sebenarnya mendapat kesempatan untuk kuliah jurusan teknik elektro di Jepang setelah lulus dari SMA, akan tetapi rencana tersebut terpaksa dibatal karena terjadi bencana gempa di Jepang pada saat itu. 

Hal ini membuat kak Alex berencana masuk ke Sastra Jepang BINUS Univesity, tapi rencana tersebut juga batal karena pendaftaran pada saat itu sudah ditutup dan kak Alex harus menunggu sampai tahun berikutnya jika masih ingin kuliah di BINUS University. 

Suasana di Toyofuku Gandaria

Pada akhirnya kak Alex memutuskan untuk belajar bahasa Jepang di STBA LIA, Selama kuliah, kak Alex banyak mendapat pengalaman berorganisasi dan mendapat kesempatan/beasiswa untuk belajar di Kanda University of International Studies yang berlokasi di Jepang. Kak Alex menggunakan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan berbahasa Jepangnya dan menambah banyak koneksi dengan pelajar Jepang dan pelajar asing di universitas.

Suasana di Toyofuku Gandaria

Ooo iya!! sebelum saya lupa, program beasiswa di STBA LIA ini sebenarnya berlaku untuk siswa semester 7, tapi kak Alex terpilih saat masih semester 5, hal ini membuktikan bahwa kak Alex memang memiliki skill bahasa Jepang yang diakui sangat baik. Selama study abroad, kak alex menekuni di bidang bahasa dan budaya Jepang, satu kelas bersama mahasiswa Jepang dan mahasiswa asing.

Untuk menambah pengalaman, kak Alex juga sempat mengambil part-time job di sebuah convinience store (Ministop) di Jepang. Pekerjaan part-time job ini yang membuat kak Alex terbiasa berhadapan dengan berbagai orang Jepang, apalagi dengan budaya kerja Jepang yang disiplin mengharuskan pegawai untuk harus selalu sopan dan sabar ketika melayani berbagai macam tamu.

Suasana di Toyofuku Gandaria

 Kembali ke Indonesia, kak Alex melanjutkan kuliah nya sambil bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang entertainment yang bernama Yoshimoto Kreatif Indonesia. Selama bekerja di Yoshimoto Kreatif Indonesia, kak Alex menjadi pendamping sekaligus manager para talenta dari Jepang yang ingin berkarya di Indonesia. Salah satu bintangnya yang munkin kalian kenal adalah Hiroaki Kato (penyanyi asal Jepang yang sekarang ini berkarya di Indonesia). Setelah lulus dari STBA LIA, kak Alex memutuskan untuk bekerja di SMILE Hotel (Tokyo, Nihonbashi) sebagai front staff /receptionist selama satu tahun, dan kemudian pada tahun 2016 berpindah ke SODA NIKKA, sebuah Trading Company di Jepang. Selama bekerja di SODA NIKKA, kak Alex mengalami 3 kali rotasi Job desk, karena memang beberapa perusahaan di Jepang menerapkan sistem tersebut agar karyawannya memiliki pengalaman di berbagai bidang pekerjaan. Divisi yang pertama di tempati kak Alex adalah Overseas Group sejak November 2016 sampai Agustus 2018 ( + 9 bulan).

Suasana di Toyofuku Gandaria

Tugas kak Alex saat berada di Overseas Group adalah mencari info-info mengenai supplier dan bertemu langsung dengan klien di negara-negara lain. Setelah itu, kak Alex dipindahkan ke Packaging selama 8 bulan (April 2018), dimana kak Alex ditugaskan untuk mempelajari proses mengenai Packaging produk-produk perusahaan. Dan yang terakhir, kak Alex dipindahkan ke Jakarta Representative office sampai saat ini.

Alex dan teman-teman yang menghadiri acara kali ini

Pada akhir acara, kak Alex menyampaikan pesan penting untuk para mahasiswa yang sedang belajar bahasa Jepang yaitu perluaslah pergaulan. Selain belajar, menjadi sosok yang dikenal oleh banyak orang dapat memisahkan kalian dari arus deras para mahasiswa lain yang mencari pekerjaan idamannya. Teman yang biasa bermain bersama mungkin bisa menjadi penyelamat kalian ketika mencari kerja ataupun sebaliknya ketika kalian membutuhkan seseorang untuk mengerjakan ambisi kalian. Jadi jangan lewatkan kesempatan unuk berkenalan dengan orang-orang baru. Akan tetapi perlu diingat, segala hal yang berlebihan tidaklah baik, kendalikan juga pergaulan kalian agar tidak berubah menjadi hal yang tidak diinginkan.



Food Review :

Toyofuku Cheese Gyoza

Sebelumnya kami sudah pernah me-review Toyofuku Gyoza yang nikmat dan gurih pada artikel-artikel sebelumnya, kali ini kami akan memperkenalkan menu Gyoza lainnya yang dijual pada Toyofuku Gandaria. Menu itu adalah Cheese Gyoza. Sama seperti Toyofuku Gyoza, Cheese Gyoza merupakan adonan ayam dan sayuran yang dibalut dengan adonan tepung.

Toyofuku Cheese Gyoza

Perbedaannya adalah setelah dipanggang, Gyoza ini ditabur dengan keju lalu dibakar sampai lumer sehingga melekat dengan kulit Gyoza. Rasa kejunya sendiri bikin nagih dan bikin mulut ingin terus mengunyah kulit gurih Gyoza yang sudah dilumeri keju tersebut. 1 porsi Cheese Gyoza berisi 5pcs berharga Rp.35.000. Karena memang rasanya yang bikin nagih, Kami biasanya memesan Cheese Gyoza lebih dari 1 porsi agar rasa ketagihan kami terpenuhi.

Mabo Tahu

Nah, Sampai sini dulu. Bagi para pecinta nasi, berikutnya kami ingin me-review menu-menu Toyofuku yang cocok ditemani oleh semangkuk nasi hangat. Seperti Teba Kara (Sayap ayam dengan bumbu pedas) atau Mabo Tahu (Tahu dengan kuah kental pedas). 


Penulis:
Sandy Saputra, Mahasiswa Sastra Jepang BINUS University
Akhsel Ramadian, Mahasiswa Sastra Jepang BINUS University
Foto oleh:
Natalia Desianti, Mahasiswi Sastra Jepang BINUS University